30 March 2015

KKR CG Precious Identity

KKR CG Precious Identity


Penggembalaan L2IO (Live to Impact Others), yang merupakan salah satu penggembalaan profesional muda di Gereja Mawar Sharon mengadakan sebuah KKR CG khusus wanita yang diberi nama 'Precious Identity'. KKR ini tidak dikenakan biaya dan mengambil tempat di Sun Plaza Level Roof (Eaglekidz Room) yang merupakan tempat ibadah para jemaat Gereja Mawar Sharon cabang Kota Medan. KKR berlangsung pada Hari Jumat, 27 Maret 2015 pukul 19:00 WIB. Pembicara pada KKR ini adalah gembala L2IO itu sendiri.

"Identitas kita, tidak terkecuali kaum wanita
sangat berharga di mata Tuhan,"
ungkap pembicara KKR Precious Identity
dalam wawancara singkat usai acara.

Meski diadakan bukan pada hari libur, animo para wanita muda di Kota Medan sangat besar. Hal tersebut terbukti dari total jumlah peserta yang hadir sebanyak 141 orang. Puji Tuhan! Jumlah tersebut melebihi target awal sebanyak 100 orang.

Antrian peserta yang mengisi daftar hadir


Para usher terlihat menyambut para peserta dengan salam dan senyuman yang ramah. Semua panitia yang terlibat di KKR ini tampak bersemangat dalam melayani.

Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan transportasi penjemputan bagi para peserta yang membutuhkannya. Mereka akan dijemput dan diantar pulang usai acara.

"Saya menjemput salah seorang peserta
yang tinggal di daerah Padang Bulan
pada pukul 17:00 WIB dan tiba
di Sun Plaza lebih-kurang
pukul 18:00 WIB," ujar Ridwan yang
ambil bagian dalam pelayanan ini.


Praise and Worship


KKR dibuka dengan Praise and Worship. Dua lagu awal Praise adalah 'Ciptaan Baru' dan 'Arti Hidupku'. Sedangkan lagu Worship sebelum memasuki penyampaian Firman Tuhan adalah 'Hanya Dekat PadaMu' dan 'RencanaMu Indah.'

"Bukan sebuah kebetulan jika anda
bisa hadir di tempat ini.
Bukan karena seseorang
mengajak anda, tetapi lebih karena Tuhan
ingin mengubah hidup anda,"
ujar pembicara dalam pembukaan penyampaian Firman Tuhan.

Para peserta terlihat khusyuk dalam mendengar Firman Tuhan yang disampaikan oleh Elly Meini. Firman Tuhan diambil dari Injil Yohanes pasal yang ke-4 dengan judul perikop 'Percakapan dengan perempuan Samaria'.

Gembala L2IO (Elly Meini) menyampaikan Firman Tuhan


Perikop ini mengajarkan kepada kita bahwa perempuan Samaria (yang mempunyai lima orang suami) juga berharga dan punya kesempatan yang sama di mata Tuhan Yesus. Pada zaman itu, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Bagaimana perempuan Samaria itu melihat dirinya sendiri adalah berbeda dengan bagaimana Tuhan Yesus melihatnya. Perempuan Samaria itu melihat dirinya sendiri sebagai orang yang gagal. Itu terbukti dengan aktivitas menimba air di siang hari yang dilakukan perempuan Samaria tersebut (tidak ada orang yang menimba air sewaktu panas terik siang hari) agar dia tidak bertemu dengan orang lain. Namun, Tuhan melihatnya sebagai pribadi yang patut dikasihi dan patut dipulihkan. Sama seperti Tuhan juga ingin memulihkan setiap wanita yang hadir di KKR ini. Tuhan Yesus dengan belas kasihannya terlebih dahulu punya inisiatif untuk memulihkan perempuan Samaria itu dengan meminta minum kepadanya.

Banyak wanita pada zaman sekarang juga memandang dirinya gagal. Mereka sering berpendapat: "Tuhan, masa iya Engkau peduli akan hidupku? Aku loh, berasal dari latar belakang keluarga yang gagal. Tidak mungkin Tuhan peduli akan hidupku, karena aku pernah lakukan ini dan lakukan itu. Bagaimana mungkin aku punya masa depan yang baik? Bagaimana bisa?"

Ketahuilah, engkau berharga di hadapan mata Tuhan. Ketahui jugalah bahwa Tuhan tidak datang dengan menghakimi. Tuhan datang menawarkan pemulihan. Tuhan datang menawarkan kasihNya.

Beberapa point yang diajarkan Firman Tuhan:

  • Bagaimana kita melihat diri kita sendiri itu berbeda dengan bagaimana Tuhan melihat diri kita.
  • Orang yang tidak tahu identitasnya cenderung akan menjadi seseorang yang bukan dirinya (bisa lebih baik, bisa lebih buruk), kebanyakan menjadi lebih buruk. Akan ada kecenderungan menjadi pribadi yang minder, egois, haus kasih, dan mencari pengakuan di mana-mana.
  • Tuhan melihat kita sebagai sosok yang selamanya patut dikasihi.
  • Tuhan memiliki kerinduan untuk memulihkan identitas diri kita.

Akhir dari cerita perempuan Samaria tersebut adalah dia meletakkan timba sumurnya dan mengikut Tuhan Yesus. Lalu dia pergi mengabarkan berita sukacita tentang Tuhan Yesus kepada semua perempuan yang ada di desanya. Bukan hanya hidupnya sendiri yang diubahkan, tetapi hidup semua perempuan yang mendengar dan menerima kabar tersebut juga diubahkan. Yang engkau katakan tidak bisa, Tuhan katakan bisa! Yang engkau katakan tidak sanggup, Tuhan katakan sanggup! Amin!!

Sebelum masuk ke sesi Altar Call, pembicara menyampaikan kesaksian tentang kehidupannya. Berikut ringkasan kesaksiannya:

"Saya adalah seorang anak yang tidak diinginkan. Saya adalah anak kedua. Anak pertama juga adalah seorang perempuan, cici saya. Ketika saya dilahirkan dan mama melihat bahwa saya adalah seorang perempuan juga, maka saat itu saya sudah tidak diinginkan. Begitu keluar dari rumah sakit, saya sudah langsung tinggal dengan nenek saya. Bisa anda bayangkan, saya sudah ditolak sejak masih bayi. Saya juga berasal dari keluarga yang kurang harmonis (broken home). Papa dan mama saya berpisah. Bisa anda bayangkan, seorang anak dari keluarga broken home seperti apa masa depannya? Cenderung akan menjadi rusak. Dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang wanita, saya bukan orang yang tidak pernah gagal. Saya pernah gagal dalam beberapa area kehidupan saya. Namun, ada satu hal yang saya tahu bahwa Tuhan tidak pernah gagal dalam menciptakan saya. Apakah hanya karena orang tua saya gagal, lantas saya juga harus gagal? No! Firman Tuhan berkata bahwa saya diciptakan berharga dan serupa dengan gambarNya. Saya tahu bahwa Tuhan punya tujuan untuk hidup saya. Di dalam Tuhan ada harapan. Ada masa depan yang gemilang. Saya pernah seperti perempuan Samaria itu, yang ditolak. Banyak alasan yang salah untuk menjadi buruk, karena keluarga saya begini! Karena papa saya begini! Karena mama saya begini! Ketahuilah, jika orang tua anda gagal bukankah anda menjadi belajar apa arti sebuah keluarga? Bukankah anda menjadi lebih menghargai apa yang namanya keluarga. Karena kita tahu apa rasanya menjadi gagal dan ditolak." 


Altar call


Firman Tuhan ditutup dengan Altar Call. Puji Tuhan ada 18 orang yang memberi respon! Dan yang lebih luar biasa lagi adalah tiga orang memberi diri untuk dibaptis!! Tidak hanya itu, suami dari salah seorang wanita yang dibaptis juga ikut memberi diri untuk dibaptis, PRAISE THE LORD!!

Total empat orang menyerahkan diri untuk dibaptis


Usai acara, para peserta disambut dengan suguhan makanan lezat yang disediakan oleh panitia. Mmmm, yummy!

Nyaaam nyaaaaaaaaaaa~m

Testimoni peserta:

"Acara yang sangat bagus! Besok saya akan datang
ke ibadah Pro-M (profesional muda) dan
saya juga akan join CG (Connect Group)",
Vivi - seorang jiwa baru.

"Ini adalah sebuah KKR yang sangat mendukung
para wanita yang biasanya terkesan
enggan membuka dan menyerahkan diri kepada Tuhan",
Cindy - CG 21

"Tuhan mampu mengubahkan hidup
setiap wanita. God is awesome!!",
Suryani "Anik" Xie - CG 19

Okay guys! Thank you for reading and see you at the next event! God bless you and Sumatra for Jesus!!

[ Penulis adalah salah seorang anggota penggembalaan L2IO ]

Galery: