05 May 2013

Mengajar Anak Menabung di Usia Dini

Image
Dewasa ini, menabung adalah hal positif yang tidak lagi dilakukan banyak orang. Jika tidak diajarkan sejak usia dini, kebiasaan menabung akan semakin sulit untuk diterapkan kemudian. Seorang anak, yang sama sekali tidak pernah diperkenalkan dengan yang namanya tabungan, maka kelak setelah tumbuh remaja sampai dewasa dia akan sulit mengatur keuangannya (finansial) sendiri.

Seorang anak yang terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkan cenderung tumbuh dengan pandangan easy-money. Dengan kata lain, dia tidak akan pernah tahu proses bagaimana uang tersebut bisa sampai pada orang tuanya. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dalam kasus ini.


  1. Anda selaku orang tua langsung membelikan sesuatu yang diinginkan oleh anak Anda.
  2. Anda langsung memberikan uang kepada anak Anda yang kemudian akan langsung digunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkannya.

Kedua poin di atas sama-sama tidak ada efek positifnya dalam konteks pemenuhan keinginannya. Lain halnya dengan kebutuhan yang wajib Anda penuhi tanpa diminta.

Keinginan adalah hal yang jika tidak dipenuhi tidak akan mempengaruhi kelangsungan hidup, sedangkan kebutuhan adalah hal yang jika tidak dipenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidup.

Anak-anak mempunyai banyak sekali keinginan. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti lingkungan sosial dan media-media (cetak, tayangan televisi, iklan gambar, dll.).

Pada kesempatan ini saya akan mencoba berbagi beberapa tips untuk mengajar anak menabung di usia dini, yang mana kemudian akan digunakannya untuk memenuhi beberapa keinginan positifnya, di antaranya:

  • Ketika anak Anda mengutarakan keinginannya dan meminta Anda membelikan apa yang diinginkannya tersebut, pastikan sesuatu yang diinginkannya dapat berdampak positif (berguna). Jika Anda merasa sesuatu yang diinginkannya akan berdampak negatif (tidak berguna), segeralah katakan tidak dan berikan alasan dengan kata-kata yang mudah dimengerti.
Contoh keinginan yang berdampak negatif (tidak berguna):

Anak: "Mama, aku mau punya sepatu yang
di bawahnya ada lampu-lampu bercahaya kalau lagi jalan".

(Keinginan seperti ini tidak memberikan nilai plus
dibandingkan dengan sepatu normal. Ada indikasi anak Anda
hanya ingin pamer sepatu kepada teman-temanya.)

Mama: "Nak... Sepatu yang ada lampu itu
cepat rusak dan kamu tidak akan
berlari lebih cepat dengan sepatu yang ada lampunya (jika anak Anda laki-laki)...
... dan kamu tidak akan terlihat lebih cantik dengan sepatu yang
ada lampunya (jika anak Anda perempuan).

  • Jika Anda merasa keinginan anak Anda berdampak positif (berguna), untuk pertama kalinya, saya ulangi untuk pertama kalinya demi tertanamnya benih kesadaran menabung anak di usia dini yang akan dibawa dalam dirinya untuk seterusnya... Berikan si anak pelajaran singkat bagaimana uang dapat diperoleh.
Contoh:

Anak: "Mama, aku mau punya sepeda."

(Sepeda tentunya adalah sesuatu yang berdampak positif,
maka di sini merupakan kesempatan emas Anda
menanamkan benih kesadaran menabung kepada anak Anda).

Mama: "Nak... mau beli sepeda, bayarnya pake apa?"

Anak: "Pake uang, ma."

Mama: "Pinteeer, nah sekarang... uang itu
datangnya dari mana?"

Anak: "Dari mama."

Mama: "Bener, tapi uang itu mama dapat dari usaha (wirausaha)
dan bekerja (pekerja/karyawan), kemudian mama simpan dan tabung.
Nah... sekarang kamu mau punya uang untuk beli sepeda?"

Anak: "Mau, ma! Mau!!!"

Mama: "Kamu kerja sama mama ya...
Setiap kali kamu cuci satu piring dengan bersih,
mama beri kamu Rp. 5,000...

(Berikan pekerjaan rumah yang tidak begitu sulit
dan sesuai dengan usia anak Anda)

...atau setiap kali kamu bantu angkat jemuran
yang sudah kering, mama beri kamu Rp. 20,000...

...atau setiap kali kamu rapikan tempat tidur
setelah kamu bangun pagi, mama beri kamu Rp. 10,000

(Anda dapat mengkombinasikan beberapa kegiatan
agar anak Anda rajin menawarkan bantuan di rumah.)

Jangan kaget bila usai makan malam bersama,
anak Anda akan menawari jasa cuci piring...
... "Sini, ma piringnya biar aku yang cuci".

  • Hitung berapa harga sesuatu yang diinginkan anak Anda dan berikan uang kepada anak Anda sejumlah yang menurut Anda tidak akan lama ditabung agar dia dapat memperoleh keinginannya. Dua sampai dengan empat minggu adalah durasi waktu yang dianjurkan sampai anak Anda mempunyai tabungan yang cukup untuk memperoleh keinginannya. Jika terlalu lama, bisa jadi anak Anda akan merasa bahwa menabung adalah hal yang sangat sulit. Jangan sampai itu terjadi.
Contoh: Seandainya harga sepeda yang diinginkan anak Anda adalah Rp. 400,000. Berikan satu atau dua kegiatan dengan pendapatan sekitar Rp. 20,000 - Rp. 25,000 per hari. Sehingga anak Anda dapat menabung hingga Rp. 400,000 lebih kurang 15-20 hari.

  • Pantau dan hitung (kalau perlu buat catatan Anda sendiri) tabungan anak Anda.
  • Apabila sudah mencapai target, dampingilah anak Anda ke lokasi tempat membeli (memenuhi) keinginannya.
  • Ketika sampai di lokasi, berikan anak Anda kebebasan untuk memilih dan membayar. Motivasi dia agar berani melakukannya dan selalu dampingi.
  • Usai melunasi pembayaran... Ini adalah bagian penting. Katakan:
"Hebat anak mama (belai rambutnya atau berikan pelukan).
Sekarang sudah bisa beli sepeda dengan uang sendiri.
Rajin-rajinlah menabung, nak."

Selamat! Anda telah menanamkan benih kesadaran menabung anak Anda sejak dini. Tidak hanya itu, benih tersebut akan ikut bertumbuh dalam dirinya untuk seterusnya.

Jangan lupa untuk membelikan celengan yang unik dan menarik, agar niat menabungnya lebih terpacu. Sekian tips dari saya. Kritik dan saran di bagian komentar akan sangat saya hargai. Terima kasih.

~ Firman Tannady ~