25 July 2016

Redwood atau Beringin?

Shalom para pembaca blog saya yang budiman. Semoga kasih karunia, damai sejahtera, penyertaan, dan kemurahan TUHAN selalu beserta anda dan keluarga.

Kali ini saya akan membagikan sedikit renungan tentang perumpamaan pohon tinggi dan pohon rendah. Merupakan hal wajar jika tidak ada manusia yang ingin dipandang rendah oleh sesamanya. Sebaliknya, manusia cenderung mengejar banyak hal agar orang-orang di sekitar mereka bisa mengaguminya. Hal ini umumnya terjadi pada orang-orang yang masuk di golongan usia profesional muda. Yaaah... setidaknya tidak dipandang rendah.

Tidak ada yang salah dengan hal itu, karena Firman TUHAN di 1 Timotius 4:12 menyatakan bahwa:

“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

Pohon Redwood (Sumber: sevennaturalwonders.org)

Apakah ada di antara para pembaca sekalian yang pernah mendengar nama pohon “redwood”? Ya, jenis pohon ini adalah pohon tertinggi di duina. Pohon redwood mampu tumbuh menjulang tinggi hingga mencapai ketinggian 115 meter. Sebagai perbandingannya, anda bisa melihat gambar di bawah ini:

(Sumber: www.savetheredwoods.org)

Bandingkan dengan pohon-pohon pada umumnya yang memiliki ketinggian rata-rata 12 hingga 20 meter. Misalkan sebuah pohon beringin yang pada umumnya tumbuh mencapai ketinggian 8 hingga 12 meter. Berikut adalah gambarnya:

Pohon Beringin (Sumber: www.kaskus.co.id)

Mari ambil waktu kita sejenak untuk melihat kedua jenis pohon di atas. Selain tingginya, dapatkah para pembaca melihat perbedaan lain? Saya akan kembali ke topik ini lagi nantinya. Sebelumnya, saya menyebutkan bahwa tidak ada yang salah ketika manusia itu cenderung tidak ingin dipandang rendah dan berusaha meraih berbagai hal agar dapat dikagumi orang-orang di sekitar mereka.

Yang kemudian menjadi permasalahan adalah ketika sedang dalam proses meningkatkan kualitas diri agar dikagumi orang-orang itu, apakah mereka:

1. Menjatuhkan/menyingkirkan orang lain?
2. Mementingkan diri sendiri?
3. Menjadi sombong/angkuh?
4. Memandang rendah orang lain?
5. Menjauh dari TUHAN?

Jika tadinya para pembaca menemukan perbedaan lain dari kedua jenis pohon di atas adalah dari segi rindangnya daun, maka saya ucapkan selamat bahwa anda sedikit-banyak telah mencerna perumpamaan saya.

Pohon redwood yang merupakan jenis pohon tertinggi di dunia tidak mempunyai daun yang rindang. Orang-orang di sekitar pohon redwood itu tidak bisa berlindung dari teriknya sinar mentari. Mereka juga tidak bisa berteduh dari rintik hujan yang turun membasahi bumi. Alhasil, pohon redwood hanya berguna ketika ditebang, dijatuhkan, dan diambil batang kayunya.

Di lain pihak, pohon beringin meskipun tidak setinggi pohon redwood, namun memiliki daun yang rindang. Orang-orang bisa merasakan sejuknya udara ketika berteduh di bawah pohon beringin. Meski berdiri tidak setinggi redwood, namun beringin tidak ditebang karena manfaatnya. Beringin juga merupakan salah satu pohon penyerap karbondiaoksida terbaik di dunia yang berarti bermanfaat mengurangi pencemaran.

Golongan redwood adalah orang-orang dengan tipikal:
1. Pengejar prestise belaka
2. Gaya direktur utama (DirUt) tapi berpotensi bangkrut (ditebang)
3. Sombong/angkuh
4. Apatis dengan sekitarnya
5. Mementingkan diri sendiri

Amsal 21:4 menyatakan bahwa:

“Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.”

Golongan beringin adalah orang-orang dengan tipikal:
1. Pengejar pertumbuhan iman
2. Gaya cleaning service (membersihkan pencemaran) tapi berpotensi executive
3. Rendah bukan rendahan, tapi rendah hati bagi sesama dan rendah diri di hadapan TUHAN
4. Peduli dengan sekitarnya
5. Mengayomi/memayungi/menyejukkan orang-orang yang berteduh di bawahnya

Penulis tidak menghakimi, karena penghakiman adalah haknya TUHAN semata.

Penulis hanya menyakini bahwa TUHAN merindukan kita menjadi beringin, bukan redwood.

Penulis juga yakin bahwa ketika kita dekat dengan TUHAN dan takut akan TUHAN, mujizat dapat terjadi dalam hidup para pembaca sekalian. Yaitu menjadi redwood dengan daun serindang beringin.

AMIN.

23 June 2016

Mulut Memaafkan, Apakah Perbuatanmu Juga?



1 Yohanes 3: 18

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Mari kita flashback mengenang kisah yang telah berlalu sekitar 35 tahun. Ketika saya membaca kisah nyata ini, saya sadar bahwa memaafkan tidak cukup hanya diucapkan dengan mulut saja. Anda benar-benar telah memaafkan apabila itu disertai dengan perbuatan, tentu saja perbuatan yang sesuai dengan firman TUHAN.

13 Mei 1981. Saat itu seluruh dunia dihebohkan dengan sebuah insiden penembakan. Tentu saja yang menghebohkan bukan peristiwanya saja, namun target/korban penembakan tersebut adalah Paus Yohanes Paulus II. Kejadian tersebut berlokasi di lapangan Santo Petrus, Vatikan. Pelaku penembakan diketahui bernama Mehmet Ali Agca.

Paus menderita luka yang sangat serius dan nyaris meregang nyawa. Sesaat sebelum hilang kesadaran, Paus sempat berkata: "Ya TUHAN, ampunilah dia."

Empat hari setelah dirawat di rumah sakit, Paus secara terbuka menyatakan kepada publik bahwa dirinya telah memaafkan Agca. Proses hukum telah berjalan, Agca divonis hukuman penjara seumur hidup.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 27 Desember 1983 (dua hari setelah Natal) Paus mengunjungi Agca di penjara Rebbibia yang berada di kota Roma. Dari hati ke hati, dia berbicara dengan orang yang pernah hendak membunuhnya. Secara langsung Paus menyampaikan kepada Agca bahwa dia telah memaafkannya.

Pada tahun 2000, Paus meminta secara resmi kepada pengadilan tinggi Roma untuk memberi pengampunan kepada Agca sehingga masa tahanan yang seharusnya seumur hidup dikurangi menjadi hanya 19 tahun saja.

Memaafkan tidak cukup hanya di mulut saja, namun harus disertai dengan perbuatan nyata. Jika anda para pembaca yang budiman pernah merasa tersakiti karena perbuatan seseorang, sangat baik jika anda telah memaafkannya. Tetapi akan jauh lebih baik jika kata maaf/pengampunan itu juga anda tunjukkan lewat perbuatan. Selain hal itu akan menolong seseorang yang pernah menyakiti anda agar tidak lagi terus dihantui rasa bersalah, di sisi lain juga lebih menolong anda hidup selalu dalam damai sejahtera.

07 April 2016

Kucing-kucing yang Kedinginan

Sumber gambar: animalcaresamos.com

Karena saya adalah seorang pemelihara kucing, saya akan coba menuliskan perumpamaan singkat tentang "Kucing-kucing yang kedinginan"

Suatu hari, ada seorang pria yang berpendapat bahwa perayaan Natal sebagai sebuah tahayul. Sebut saja namanya Freeman (agak rhyme dengan nama saya hehehe).

Freeman bukanlah orang yang jahat. Dia adalah pria setia yang penuh kasih sayang kepada keluarganya (eissseeeeeh). Dia hanya tak percaya pada kelahiran TUHAN yang mengambil wujud manusia yang dikabarkan setiap gereja di hari Natal.

Pada suatu hari natal di tahun 2013 (mengapa saya pilih tahun 2013? Well... natal GMS My Home tahun 2013 di Hotel Santika Diandra terasa sangat spesial bagi saya) isteri Freeman dan anak-anaknya sudah siap untuk berangkat ke gereja..

“Saya sungguh minta maaf jika saya membuat kamu sedih,” ujar Freeman kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja.

“Tetapi saya tidak mengerti mengapa TUHAN mau menjadi manusia. Itu adalah hal yang tidak masuk akal,” lanjut Freeman.

Pada pagi itu, isteri dan anak-anaknya pergi menghadiri acara natal di gereja. Langit tampak mendung. Freeman menolak untuk menemani mereka. Katanya: “Saya tidak mau menjadi munafik. Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang.”

Tak lama setelah keluarganya berangkat, hujan mulai turun. Freeman melihat keluar jendela dan memandang rintik- rintik hujan berjatuhan membasahi bumi. Ia masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di atas tempat tidur sembari membaca sebuah buku.

Halaman demi halaman buku itu sudah berlanjut terbaca hingga sebuah suara menyita konsentrasinya. "Meooooow, meoow, meooooooooooow."

Freeman pun mendekat ke jendela kamarnya dan melihat keluar. Ia mendapati beberapa ekor kucing sedang berteduh di depan teras rumahnya.

Ia pergi keluar rumah dan menemukan sekumpulan kucing terbaring berdekatan untuk saling menghangatkan. Kucing-kucing itu terlihat kelaparan dan gemetaran kedinginan. Beberapa ekor di antaranya malah terlihat basah karena hujan. Angin yang bertiup kencang menambah dinginnya suhu udara di pagi itu.

"Saya tidak bisa membiarkan kucing-kucing ini kedinginan di luar," pikir Freeman.

"Lalu bagaimana saya bisa menolong mereka?"

Freeman teringat akan gudang tempat menyimpan barang-barang bekas di halaman depan rumahnya. Freeman yakin gudang itu pasti bisa memberikan tempat berlindung yang hangat.

Dengan tergesa-gesa Freeman kembali ke kamarnya untuk mengambil jaketnya dan kunci gudang. Segera ia membuka pintu gudang lebar-lebar dan menyalakan lampunya sambil memanggil kucing-kucing itu.

"Ctt ctt ctt ctt..." begitulah suara Freeman mencoba memanggil kucing-kucing itu.

Namun, kucing-kucing itu tidak beranjak dari tempat mereka. Freeman pun mulai memikirkan ide lain....

"Ahaaa! Memancing mereka dengan makanan pasti dapat menuntun mereka masuk," pikirnya.

Freeman berlari kembali ke rumahnya, mengambil roti lalu meremah-remah roti tersebut. Ia mencoba menebarkan remahan roti dari teras rumahnya sampai ke gudang hingga sebungkus roti habis dijadikan remahan.

Namun Freeman harus kecewa. Kucing-kucing itu tidak juga beranjak dari teras rumahnya.

Freeman pun mencoba ide lain. Ia merentangkan tangannya dengan tujuan menggiring mereka seperti anjing menggiring domba kembali ke kandang.

Namun, justru kucing-kucing itu berpencar ketakutan kocar-kacir.

Freeman mulai putus asa. Ia patah semangat dan berpikir...

"Mereka menganggap saya sebagai sosok yang menakutkan.”

Dalam rasa keputus-asaannya, Freeman berbalik hendak kembali ke dalam rumah sambil bergumam...

"Haaaah... kalau saja aku bisa menjadi kucing beberapa menit saja. Aku pasti bisa menuntun mereka masuk ke dalam gudang, sehingga mereka bisa aman dan selamat dari ancaman kedinginan..."

(Sampai di sini, apakah pembaca blog saya yang budiman sudah mulai "ngeh" kesimpulannya?)

Tepat pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi. Freeman berdiri tertegun, terpaku, diam mematung selama beberapa saat.

Suara lonceng itu seakan menjadi tamparan yang menyadarkannya dari peristiwa yang baru saja terjadi, sekaligus menjadi suara yang merdu menyambut Natal yang indah.

Dalam kesunyian halaman rumahnya, terpaan udara dingin, dan rintik gerimis hujan yang seakan enggan mereda... Freeman bertekuk lutut di atas rumput halamannya yang basah. Ia merinding dan tak berdaya merasakan jamahan TUHAN saat itu juga.

Sumber gambar: scottburns.wordpress.com


Ia terisak.

Menangis terseduh-seduh.

“Sekarang aku mengerti!”
"Aku mengerti ya TUHAN!"
"Aku mengerti mengapa Engkau mau turun ke dunia mengambil wujud manusia!"

Teman-teman, para pembaca blog saya yang budiman. Mari kita ambil waktu sejenak untuk mengucap syukur. Ungkapkan syukur kita kepada TUHAN, karena pengorbanan-Nya lah kita bisa beroleh karunia keselamatan.

GOD bless you!

30 March 2015

KKR CG Precious Identity

KKR CG Precious Identity


Penggembalaan L2IO (Live to Impact Others), yang merupakan salah satu penggembalaan profesional muda di Gereja Mawar Sharon mengadakan sebuah KKR CG khusus wanita yang diberi nama 'Precious Identity'. KKR ini tidak dikenakan biaya dan mengambil tempat di Sun Plaza Level Roof (Eaglekidz Room) yang merupakan tempat ibadah para jemaat Gereja Mawar Sharon cabang Kota Medan. KKR berlangsung pada Hari Jumat, 27 Maret 2015 pukul 19:00 WIB. Pembicara pada KKR ini adalah gembala L2IO itu sendiri.

"Identitas kita, tidak terkecuali kaum wanita
sangat berharga di mata Tuhan,"
ungkap pembicara KKR Precious Identity
dalam wawancara singkat usai acara.

Meski diadakan bukan pada hari libur, animo para wanita muda di Kota Medan sangat besar. Hal tersebut terbukti dari total jumlah peserta yang hadir sebanyak 141 orang. Puji Tuhan! Jumlah tersebut melebihi target awal sebanyak 100 orang.

Antrian peserta yang mengisi daftar hadir


Para usher terlihat menyambut para peserta dengan salam dan senyuman yang ramah. Semua panitia yang terlibat di KKR ini tampak bersemangat dalam melayani.

Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan transportasi penjemputan bagi para peserta yang membutuhkannya. Mereka akan dijemput dan diantar pulang usai acara.

"Saya menjemput salah seorang peserta
yang tinggal di daerah Padang Bulan
pada pukul 17:00 WIB dan tiba
di Sun Plaza lebih-kurang
pukul 18:00 WIB," ujar Ridwan yang
ambil bagian dalam pelayanan ini.


Praise and Worship


KKR dibuka dengan Praise and Worship. Dua lagu awal Praise adalah 'Ciptaan Baru' dan 'Arti Hidupku'. Sedangkan lagu Worship sebelum memasuki penyampaian Firman Tuhan adalah 'Hanya Dekat PadaMu' dan 'RencanaMu Indah.'

"Bukan sebuah kebetulan jika anda
bisa hadir di tempat ini.
Bukan karena seseorang
mengajak anda, tetapi lebih karena Tuhan
ingin mengubah hidup anda,"
ujar pembicara dalam pembukaan penyampaian Firman Tuhan.

Para peserta terlihat khusyuk dalam mendengar Firman Tuhan yang disampaikan oleh Elly Meini. Firman Tuhan diambil dari Injil Yohanes pasal yang ke-4 dengan judul perikop 'Percakapan dengan perempuan Samaria'.

Gembala L2IO (Elly Meini) menyampaikan Firman Tuhan


Perikop ini mengajarkan kepada kita bahwa perempuan Samaria (yang mempunyai lima orang suami) juga berharga dan punya kesempatan yang sama di mata Tuhan Yesus. Pada zaman itu, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Bagaimana perempuan Samaria itu melihat dirinya sendiri adalah berbeda dengan bagaimana Tuhan Yesus melihatnya. Perempuan Samaria itu melihat dirinya sendiri sebagai orang yang gagal. Itu terbukti dengan aktivitas menimba air di siang hari yang dilakukan perempuan Samaria tersebut (tidak ada orang yang menimba air sewaktu panas terik siang hari) agar dia tidak bertemu dengan orang lain. Namun, Tuhan melihatnya sebagai pribadi yang patut dikasihi dan patut dipulihkan. Sama seperti Tuhan juga ingin memulihkan setiap wanita yang hadir di KKR ini. Tuhan Yesus dengan belas kasihannya terlebih dahulu punya inisiatif untuk memulihkan perempuan Samaria itu dengan meminta minum kepadanya.

Banyak wanita pada zaman sekarang juga memandang dirinya gagal. Mereka sering berpendapat: "Tuhan, masa iya Engkau peduli akan hidupku? Aku loh, berasal dari latar belakang keluarga yang gagal. Tidak mungkin Tuhan peduli akan hidupku, karena aku pernah lakukan ini dan lakukan itu. Bagaimana mungkin aku punya masa depan yang baik? Bagaimana bisa?"

Ketahuilah, engkau berharga di hadapan mata Tuhan. Ketahui jugalah bahwa Tuhan tidak datang dengan menghakimi. Tuhan datang menawarkan pemulihan. Tuhan datang menawarkan kasihNya.

Beberapa point yang diajarkan Firman Tuhan:

  • Bagaimana kita melihat diri kita sendiri itu berbeda dengan bagaimana Tuhan melihat diri kita.
  • Orang yang tidak tahu identitasnya cenderung akan menjadi seseorang yang bukan dirinya (bisa lebih baik, bisa lebih buruk), kebanyakan menjadi lebih buruk. Akan ada kecenderungan menjadi pribadi yang minder, egois, haus kasih, dan mencari pengakuan di mana-mana.
  • Tuhan melihat kita sebagai sosok yang selamanya patut dikasihi.
  • Tuhan memiliki kerinduan untuk memulihkan identitas diri kita.

Akhir dari cerita perempuan Samaria tersebut adalah dia meletakkan timba sumurnya dan mengikut Tuhan Yesus. Lalu dia pergi mengabarkan berita sukacita tentang Tuhan Yesus kepada semua perempuan yang ada di desanya. Bukan hanya hidupnya sendiri yang diubahkan, tetapi hidup semua perempuan yang mendengar dan menerima kabar tersebut juga diubahkan. Yang engkau katakan tidak bisa, Tuhan katakan bisa! Yang engkau katakan tidak sanggup, Tuhan katakan sanggup! Amin!!

Sebelum masuk ke sesi Altar Call, pembicara menyampaikan kesaksian tentang kehidupannya. Berikut ringkasan kesaksiannya:

"Saya adalah seorang anak yang tidak diinginkan. Saya adalah anak kedua. Anak pertama juga adalah seorang perempuan, cici saya. Ketika saya dilahirkan dan mama melihat bahwa saya adalah seorang perempuan juga, maka saat itu saya sudah tidak diinginkan. Begitu keluar dari rumah sakit, saya sudah langsung tinggal dengan nenek saya. Bisa anda bayangkan, saya sudah ditolak sejak masih bayi. Saya juga berasal dari keluarga yang kurang harmonis (broken home). Papa dan mama saya berpisah. Bisa anda bayangkan, seorang anak dari keluarga broken home seperti apa masa depannya? Cenderung akan menjadi rusak. Dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang wanita, saya bukan orang yang tidak pernah gagal. Saya pernah gagal dalam beberapa area kehidupan saya. Namun, ada satu hal yang saya tahu bahwa Tuhan tidak pernah gagal dalam menciptakan saya. Apakah hanya karena orang tua saya gagal, lantas saya juga harus gagal? No! Firman Tuhan berkata bahwa saya diciptakan berharga dan serupa dengan gambarNya. Saya tahu bahwa Tuhan punya tujuan untuk hidup saya. Di dalam Tuhan ada harapan. Ada masa depan yang gemilang. Saya pernah seperti perempuan Samaria itu, yang ditolak. Banyak alasan yang salah untuk menjadi buruk, karena keluarga saya begini! Karena papa saya begini! Karena mama saya begini! Ketahuilah, jika orang tua anda gagal bukankah anda menjadi belajar apa arti sebuah keluarga? Bukankah anda menjadi lebih menghargai apa yang namanya keluarga. Karena kita tahu apa rasanya menjadi gagal dan ditolak." 


Altar call


Firman Tuhan ditutup dengan Altar Call. Puji Tuhan ada 18 orang yang memberi respon! Dan yang lebih luar biasa lagi adalah tiga orang memberi diri untuk dibaptis!! Tidak hanya itu, suami dari salah seorang wanita yang dibaptis juga ikut memberi diri untuk dibaptis, PRAISE THE LORD!!

Total empat orang menyerahkan diri untuk dibaptis


Usai acara, para peserta disambut dengan suguhan makanan lezat yang disediakan oleh panitia. Mmmm, yummy!

Nyaaam nyaaaaaaaaaaa~m

Testimoni peserta:

"Acara yang sangat bagus! Besok saya akan datang
ke ibadah Pro-M (profesional muda) dan
saya juga akan join CG (Connect Group)",
Vivi - seorang jiwa baru.

"Ini adalah sebuah KKR yang sangat mendukung
para wanita yang biasanya terkesan
enggan membuka dan menyerahkan diri kepada Tuhan",
Cindy - CG 21

"Tuhan mampu mengubahkan hidup
setiap wanita. God is awesome!!",
Suryani "Anik" Xie - CG 19

Okay guys! Thank you for reading and see you at the next event! God bless you and Sumatra for Jesus!!

[ Penulis adalah salah seorang anggota penggembalaan L2IO ]

Galery:
























24 July 2014

Smartphone Berbasis Android Anda Hilang? Ini Tipsnya

Smartphone yang berbasis (operating system) Android sangat banyak digandrungi oleh penggemar gadget akhir-akhir ini, termasuk saya sendiri *hehehe. Sebut saja beberapa brand ternama seperti Samsung, HTC, Lenovo, LG, Oppo, dan masih banyak lagi. Tidak hanya smartphone, operating system Android juga banyak ditemukan pada gadget bertipe tablet (tab).

Naaah, pada kesempatan ini saya ingin berbagi tips untuk para pembaca yang punya smartphone atau tablet berbasis Android apabila gadget anda hilang, lupa simpan/letak di mana, atau dicuri. Semua gadget berbasis Android punya fitur untuk mencari, membunyikan, mengunci dan merubah password, bahkan menghapus data secara remote (dari jarak jauh). Tips ini harus dilakukan setahap demi setahap agar sukses.

Pertama-tama, anda harus punya google account dengan cara mendaftarkan diri di gmail (layanan e-mail dari google). Jika belum, bisa anda dapatkan di http://www.gmail.com. Setelah punya google account, masuklah menu setting, lalu pilih accounts, kemudian add account, dan aktifkan google. Perhatikan gambar di bawah ini:

Setelah sukses melakukan beberapa tahap di atas, berikutnya anda perlu mengaktifkan fitur location. Mari perhatikan gambar di bawah ini:
Sebelum location aktif

Sesudah location aktif

Siiiip, berikutnya adalah cara melakukan uji coba membunyikan, mengunci, dan merubah password gadget anda dari komputer (PC), laptop, atau dari gadget lainnya. Masuk ke alamat web berikut ini:


Login dengan google account yang telah anda buat tadi, berikutnya akan muncul lokasi gadget anda di peta google earth. Berikut contoh pada gadget saya (Samsung GT-N7100 atau Note II):


Lakukan zoom-in untuk memperjelas lokasi gadget anda dengan klik simbol tambah (+) yang ada di sudut kanan bawah.

Hasil zoom-in

Untuk membunyikan gadget, klik deringkan. Selamat mencoba!!


19 September 2013

Tentang Sumber Air dan Air

Pada suatu ketika, sekitar tahun 1247-an, seorang petani berusia 52 tahun bernama Paijo sedang gelisah tak karuan. Karena Paijo merupakan seorang petani yang rajin dan pekerja keras, dia tidak begitu saja menyerahkan nasibnya kepada keadaan.

Keesokan harinya Paijo memanggil isterinya, Juleha (49 tahun) beserta kedua anak-anaknya Tono (28 tahun) dan Jono (26 tahun) lalu berkata:

"Kemaslah barang-barang kalian, ambil secukupnya dan penuhkan dengan bekal makanan.
Kita akan pindah ke tempat lain, karena tanah di sini
sudah tidak bisa ditanami akibat kekeringan."

Menuruti kata-kata Paijo, mereka pun segera berkemas lalu bergerak untuk mencari daerah yang tidak kering.

Setelah berjalan sangat jauh, mereka pun lelah dan beristirahat. Persediaan air mereka pun sudah hampir habis. Lalu Paijo memerintahkan kepada anaknya yang bungsu, Jono untuk ikut bersamanya mencari sedikit air.

"Jono, ikutlah dengan ayah berkeliling di sekitar sini untuk
mencari sedikit air yang cukup untuk kita minum."

Jono pun mematuhi perintah ayahnya dan segera beranjak. Tidak jauh dari sana, Jono melihat ada aliran air yang keluar dari sela-sela bebatuan.



"Ayah, lihat di sana ada aliran kecil air!"

Jono dan Paijo pun menghampiri aliran air tersebut. Kemudian mereka menampung air tersebut dengan tangan dan meminumnya. Usai memuaskan dahaga, Jono kembali untuk menemui Ibu dan kakaknya Tono dan mengajak mereka untuk sama-sama minum dari air tersebut.

Setelah semuanya selesai menghilangkan rasa haus dan mengambil bekal air untuk di perjalanan nanti, Paijo pun mengajak mereka melanjutkan perjalanan.

Paijo: "Ayo, lekas kita lanjutkan perjalanan."

Jono: "Tapi, ayah... Mengapa kita tidak menetap di sini saja.
Bukankah di sini ada aliran mata air?"

Paijo: "Kamu ini bodoh atau idiot? Aliran air sekecil ini tidak akan cukup
untuk mengairi ladang yang besar.
Jangan harap kamu bisa menggarap ladang besar dari air ini."

Juleha: "Sudahlah, Jono. Turuti saja apa yang dikatakan ayahmu."

Tono: "Benar apa yang dikatakan ayah. Air di sini tidak akan cukup.
Lihat saja alirannya yang kecil itu, kencing kuda pun masih lebih deras! Hahahaha!"

Jono: "Tapi, ayah..."

Paijo: Tidak ada tapi-tapian! Kalau kamu tidak mau ikut, ya sudah!
Kamu akan kami tinggalkan di sini."

Singkat cerita, Paijo, Juleha, dan Tono pergi meninggalkan Jono yang bersikeras ingin menetap di sana. Saat itu juga, Jono membangun sebuah gubuk kecil dari rumput kering, ilalang, akar, dan kayu yang diperolehnya di sekitar sana. Cukup untuk tempat berteduh, gubuk itu berada di dekat sumber air tadi. Jono pun masuk ke dalam gubuknya untuk beristirahat lalu berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan.


Di sisi lain, Paijo, Juleha, dan Tono masih belum juga menemukan tempat yang cocok untuk menetap. Mereka masih mencari sebuah tempat yang punya banyak air untuk mengairi ladang besar impian mereka. Sampai suatu saat, mereka berhasil menemukan sebuah tempat dengan air yang lumayan banyak.


... mereka pun memutuskan untuk menetap dan mengerjakan ladang baru di sana. Di sisi lain, Jono yang menetap di tepi mata air tersebut kini telah selesai mengerjakan ladang kecilnya sendirian.


Melihat hal tersebut, Jono pun tersenyum puas dan merawat ladangnya dengan baik hari demi hari. Sedangkan, Paijo, Juleha, dan Tono sedang bahu-membahu mengerjakan ladang besar mereka. Dengan tenaga tiga orang, ladang besar mereka pun selesai dengan cepat.


Tidak terasa setahun pun berlalu. Ladang besar Paijo yang membutuhkan banyak air pun mulai terancam kekeringan. Persediaan air yang banyak mulai surut dan perlahan-lahan mengering.


Akhirnya mereka berkemas dan meninggalkan tanah kering tersebut. Teringat akan anak bungsunya yang bernama Jono, Paijo pun mengajak isterinya, Juleha dan anak sulungnya, Tono untuk mengunjungi Jono. Mereka pun kembali ke tempat di mana Jono ditinggalkan. Dari kejauhan, Paijo dapat melihat Jono sedang memanen hasil ladangnya.


Melihat ayah, ibu, dan abangnya datang berkunjung, Jono pun dengan sukacita menyambut mereka. Melihat keadaan Jono yang begitu bahagia, Paijo pun bertanya:

Paijo: "Hasil panenmu sangat bagus. Mengapa bisa demikian?"

Jono: "Saya merawat dan mengairi ladang saya setiap hari, ayah."

Paijo: "Ladang yang kami kerjakan sangat besar dan air yang tersedia juga cukup banyak.
Namun, air kami itu sudah kering dan ladang kami menjadi tandus.
Bagaimana mungkin mata air kecil di sini belum kering juga?"

Jono: "Walau kecil, mata air itu adalah sumber air yang tidak akan kering.
Sedangkan air yang mengairi ladang kalian merupakan kumpulan air hujan
yang sewaktu-waktu dapat habis di musim kemarau."

Sebelum mereka melanjutkan perbincangan, Jono mempersilahkan mereka istirahat dan menikmati hasil panennya. Tidak hanya itu, Jono pun menawarkan mereka untuk menentap di sana.

Jono: "Ayah, bagaimana kalau ayah, ibu, dan bang Tono menetap saja di sini.
Kita berempat bisa mengerjakan ladang yang besar bersama-sama."

Paijo: "Ladang yang besar? Bagaimana bisa
mengerjakan ladang yang besar dengan mata air kecil itu?"

Jono: "Mari ikut denganku, ayah."

Paijo pun mengikuti Jono ke arah mata air kecil tersebut, kemudian Jono mengangkat sebuah batu yang lumayan besar dan melemparkannya ke arah mata air kecil tersebut. Apa yang terjadi kemudian sungguh membuat Paijo terheran-heran. Air kecil yang mengalir dari bebatuan itu menjadi semakin deras seiring dengan pecahnya bebatuan di sekitarnya.

Jono: "Air ini bisa menjadi lebih besar lagi jika batu di sekitarnya kita pecahkan dan gali."



Mendengar hal tersebut, Paijo pun setuju untuk menetap di sana. Mereka mengerjakan ladang Jono yang kecil menjadi semakin besar. Gubuk kecil Jono pun diperbesar agar nyaman ditinggali mereka berempat.


Dan yang terpenting, sumber air dari mata air tersebut juga semakin berkelimpahan.


Pesan moral dari perumpamaan di atas adalah ..............

05 May 2013

Mengajar Anak Menabung di Usia Dini

Image
Dewasa ini, menabung adalah hal positif yang tidak lagi dilakukan banyak orang. Jika tidak diajarkan sejak usia dini, kebiasaan menabung akan semakin sulit untuk diterapkan kemudian. Seorang anak, yang sama sekali tidak pernah diperkenalkan dengan yang namanya tabungan, maka kelak setelah tumbuh remaja sampai dewasa dia akan sulit mengatur keuangannya (finansial) sendiri.

Seorang anak yang terbiasa mendapatkan apa saja yang diinginkan cenderung tumbuh dengan pandangan easy-money. Dengan kata lain, dia tidak akan pernah tahu proses bagaimana uang tersebut bisa sampai pada orang tuanya. Ada dua kemungkinan yang dapat terjadi dalam kasus ini.


  1. Anda selaku orang tua langsung membelikan sesuatu yang diinginkan oleh anak Anda.
  2. Anda langsung memberikan uang kepada anak Anda yang kemudian akan langsung digunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkannya.

Kedua poin di atas sama-sama tidak ada efek positifnya dalam konteks pemenuhan keinginannya. Lain halnya dengan kebutuhan yang wajib Anda penuhi tanpa diminta.

Keinginan adalah hal yang jika tidak dipenuhi tidak akan mempengaruhi kelangsungan hidup, sedangkan kebutuhan adalah hal yang jika tidak dipenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidup.

Anak-anak mempunyai banyak sekali keinginan. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti lingkungan sosial dan media-media (cetak, tayangan televisi, iklan gambar, dll.).

Pada kesempatan ini saya akan mencoba berbagi beberapa tips untuk mengajar anak menabung di usia dini, yang mana kemudian akan digunakannya untuk memenuhi beberapa keinginan positifnya, di antaranya:

  • Ketika anak Anda mengutarakan keinginannya dan meminta Anda membelikan apa yang diinginkannya tersebut, pastikan sesuatu yang diinginkannya dapat berdampak positif (berguna). Jika Anda merasa sesuatu yang diinginkannya akan berdampak negatif (tidak berguna), segeralah katakan tidak dan berikan alasan dengan kata-kata yang mudah dimengerti.
Contoh keinginan yang berdampak negatif (tidak berguna):

Anak: "Mama, aku mau punya sepatu yang
di bawahnya ada lampu-lampu bercahaya kalau lagi jalan".

(Keinginan seperti ini tidak memberikan nilai plus
dibandingkan dengan sepatu normal. Ada indikasi anak Anda
hanya ingin pamer sepatu kepada teman-temanya.)

Mama: "Nak... Sepatu yang ada lampu itu
cepat rusak dan kamu tidak akan
berlari lebih cepat dengan sepatu yang ada lampunya (jika anak Anda laki-laki)...
... dan kamu tidak akan terlihat lebih cantik dengan sepatu yang
ada lampunya (jika anak Anda perempuan).

  • Jika Anda merasa keinginan anak Anda berdampak positif (berguna), untuk pertama kalinya, saya ulangi untuk pertama kalinya demi tertanamnya benih kesadaran menabung anak di usia dini yang akan dibawa dalam dirinya untuk seterusnya... Berikan si anak pelajaran singkat bagaimana uang dapat diperoleh.
Contoh:

Anak: "Mama, aku mau punya sepeda."

(Sepeda tentunya adalah sesuatu yang berdampak positif,
maka di sini merupakan kesempatan emas Anda
menanamkan benih kesadaran menabung kepada anak Anda).

Mama: "Nak... mau beli sepeda, bayarnya pake apa?"

Anak: "Pake uang, ma."

Mama: "Pinteeer, nah sekarang... uang itu
datangnya dari mana?"

Anak: "Dari mama."

Mama: "Bener, tapi uang itu mama dapat dari usaha (wirausaha)
dan bekerja (pekerja/karyawan), kemudian mama simpan dan tabung.
Nah... sekarang kamu mau punya uang untuk beli sepeda?"

Anak: "Mau, ma! Mau!!!"

Mama: "Kamu kerja sama mama ya...
Setiap kali kamu cuci satu piring dengan bersih,
mama beri kamu Rp. 5,000...

(Berikan pekerjaan rumah yang tidak begitu sulit
dan sesuai dengan usia anak Anda)

...atau setiap kali kamu bantu angkat jemuran
yang sudah kering, mama beri kamu Rp. 20,000...

...atau setiap kali kamu rapikan tempat tidur
setelah kamu bangun pagi, mama beri kamu Rp. 10,000

(Anda dapat mengkombinasikan beberapa kegiatan
agar anak Anda rajin menawarkan bantuan di rumah.)

Jangan kaget bila usai makan malam bersama,
anak Anda akan menawari jasa cuci piring...
... "Sini, ma piringnya biar aku yang cuci".

  • Hitung berapa harga sesuatu yang diinginkan anak Anda dan berikan uang kepada anak Anda sejumlah yang menurut Anda tidak akan lama ditabung agar dia dapat memperoleh keinginannya. Dua sampai dengan empat minggu adalah durasi waktu yang dianjurkan sampai anak Anda mempunyai tabungan yang cukup untuk memperoleh keinginannya. Jika terlalu lama, bisa jadi anak Anda akan merasa bahwa menabung adalah hal yang sangat sulit. Jangan sampai itu terjadi.
Contoh: Seandainya harga sepeda yang diinginkan anak Anda adalah Rp. 400,000. Berikan satu atau dua kegiatan dengan pendapatan sekitar Rp. 20,000 - Rp. 25,000 per hari. Sehingga anak Anda dapat menabung hingga Rp. 400,000 lebih kurang 15-20 hari.

  • Pantau dan hitung (kalau perlu buat catatan Anda sendiri) tabungan anak Anda.
  • Apabila sudah mencapai target, dampingilah anak Anda ke lokasi tempat membeli (memenuhi) keinginannya.
  • Ketika sampai di lokasi, berikan anak Anda kebebasan untuk memilih dan membayar. Motivasi dia agar berani melakukannya dan selalu dampingi.
  • Usai melunasi pembayaran... Ini adalah bagian penting. Katakan:
"Hebat anak mama (belai rambutnya atau berikan pelukan).
Sekarang sudah bisa beli sepeda dengan uang sendiri.
Rajin-rajinlah menabung, nak."

Selamat! Anda telah menanamkan benih kesadaran menabung anak Anda sejak dini. Tidak hanya itu, benih tersebut akan ikut bertumbuh dalam dirinya untuk seterusnya.

Jangan lupa untuk membelikan celengan yang unik dan menarik, agar niat menabungnya lebih terpacu. Sekian tips dari saya. Kritik dan saran di bagian komentar akan sangat saya hargai. Terima kasih.

~ Firman Tannady ~

25 April 2013

Pendidikan Anak


Image: webctor.com


50% lebih dari apa yang Anda pelajari di sekolah itu tidak pernah diterapkan pada kehidupan nyata. Pernahkah Anda menggunakan rumus Sin, Cos, Tan untuk naik tangga atau mendaki gunung?

8 dari 10 murid yang dulu prestasi akademiknya bagus, berakhir menjadi karyawan dan bekerja pada orang lain dan hanya sedikit yang sukses berwira-usaha. Sedangkan 8 dari 10 daftar orang sukses dan terkaya di dunia punya catatan akademik DO (drop out).

Saya, Firman Tannady, seorang mantan tenaga pengajar, saya tidak perduli ketika nilai matematika murid saya 4. Contohnya begini saudara/i sekalian:

Katakan anak Anda baru menerima rapor dari pihak sekolah. Bisa saya pastikan, pertama kali yang Anda lakukan adalah mencari-cari nilai yang bertinta merah. Misalkan nilai matematikanya 4 dan nilai seni rupanya 9.5

Apa yang terjadi?

Anda akan meminta guru sekolah / guru lesnya untuk lebih banyak memberi perhatian khusus di matematika, betul? (jawab betul!)

Anda akan mengabaikan nilai seni rupanya yang tinggi (9.5), toh sudah bagus, ngapain didukung lagi, betul? (jawab betul!)

Alhasil ketika menerima rapor di bulan berikutnya yang terjadi adalah:
Matematika 6 (cukup-cukup makan)
Seni rupa 7.5 (menurun)

Bill Gates, siapa yang tidak kenal dengan pria pemilik Microsoft ini?
Seorang mahasiswa yang diDO oleh universitasnya (Harvard University) punya sepenggal nasehat yang akan saya kutip sebagai bahan renungan:

"I failed in some subjects in exam, but my friend passed in all. Now he is an engineer in Microsoft and I am the owner of Microsoft."

artinya kira-kira begini, maaf kalau terjemahan Inggris - Indonesia saya kurang bagus...

"Saya gagal pada ujian dalam beberapa mata pelajaran, tapi teman saya lulus semua. Sekarang teman saya adalah seorang insinyur di Microsoft dan saya adalah pemilik Microsoft."

Bill Gates gagal dalam beberapa mata pelajaran, tapi khusus mata pelajaran yang berhubungan dengan teknologi komputer dia selalu mendapat nilai sempurna.

Anak Anda mungkin gagal dalam matematika dan beberapa pelajaran lain, tapi bisa jadi dia menonjol di bagian lain, seni misalnya? Dorong bakat menonjolnya sejak dini.

Seorang guru kimia di sekolah jika diberikan 10 pertanyaan tentang sejarah/geografi/ekonomi, berapa pertanyaan yang akan dijawabnya dengan benar? Mengapa Anda mengharuskan anak Anda untuk menguasai semua mata pelajaran?

Ketika contoh anak di atas tadi yang seharusnya bisa menjadi seorang seniman besar di masa depan, tapi dikarenakan pemikiran sempit dan kolot orang tuanya... Anak itu akan menjadi seperti anak biasa seperti kebanyakan anak-anak... Seorang anak yang hanya Anda suntik dengan motivasi "lihat si anu, dulu dia pintar sekarang dia kerja di sana, kerja di sini, gaji sekian...." percayalah, anak Anda akan bercita-cita menjadi pekerja... bukan pengusaha.

Anda mau? (jawab sendiri...)
Siapa yang membimbing anak Anda sejak dini? (jawab sendiri...)
Kapan Anda akan memulai bimbingan? (jawab sendiri...)